![]() Sudah siapkah dengan Internet Dunia Baru ? Apaan seh Metaverse itu ? Untuk apa ? Haloo MiFans... Pasti banyak di antara MiFans yang masih bertanya-tanya, bahkan mungkin ada yang belum tahu, Dunia Internet sekarang sudah memasuki era Virtual 3D atau yang lebih dikenal dengan Internet generasi ke 2. Internet yang kita kenal selama ini (yang hanya menampilkan tulisan, gambar, video, dll), tapi kita sebagai penguna internet hanya sebagai pihak ke 3 atau dengan kata lain "Penguna hanya berdiri di luar dan hanya melihat/membaca/menonton tapi tidak ikut berinteraksi secara aktif di dalamnya" Masa depan dunia internat akan berpusat pada Virtual Reality dan akan menjadi dasar dari Dunia Internet masa depan. Dimana Penguna internet bisa ikut berinteraksi, berkegiatan, bekerja, sekolah, dan sebagainya layaknya di kehidupan sebenarnya dengan mengandalkan alat Virtual Reality. Kalian pernah nonton film The Matrix, Tron : Legacy, Ready One Player? atau kalian pernah main game Fortnite, Roblox? Itulah gambaran dunia internet masa depan, dunia seperti inilah yang disebut METAVERSE. Apa itu Metaverse ? Metaverse atau Semesta Meta adalah bagian internet dari virtual reality yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata dalam internat generasi ke 2 (wikipedia). Dengan kata lain, penguna akan seakan-akan hidup dalam dunia digital (diwakili dengan avatar) dan dapat berkegiatan layaknya di dunia nyata. Istilah Metaverse pertama kali diperkenalkan oleh novel fiksi ilmiah Snow Carsh karangan Neal Stephenson di tahun 1992, di mana diceritakan manusia (sebagai avatar) berinteraksi satu dengan lain dalam ruang virtual 3 dimensi. ![]() Sumber : Wikipedia Apa saja yang ada dalam Metaverse ? Unsur-unsur Metaverse meliputi konferensi video, game (seperti Minecraft atau Roblox), surel, Virtual Reality, media sosial dan live-streaming. Media Sosial yang akan menjadi "sumber inspirasi" karena dalam media sosial yang kita kenal saat ini, kita bisa berinteraksi dengan orang lain atau bahkan bekerja. Sebagai Contoh Facebook yang telah memulai membuat Metaverse (bahkan menganti nama Facebook menjadi Meta), dengan meluncurkan Horizon Workrooms, sebuah aplikasi yang memungkinkan pekerja memasuki kantor virtual dan mengadakan meeting dengan sebuat alat yang disebut headset Oculus. ![]() Sumber : Google Berdasarkan unsur-unsur yang ada di dalam Metaverse, dimana Media Sosial dan game akan berperan sangat penting, oleh sebab itu pula ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penguna, terutama untuk para orang tua terhadap anak-anaknya. 1. Usia Penguna Metaverse lahir dari virtual reality (VR) yang digabungkan dengan teknologi lain untuk memungkinkan kita berinteraksi sepenuhnya dengan lingkungan 3D online, tidak sekadar kita tonton di layar. Melalui headset VR dan kacamata augmented reality atau AR (atau teknologi apa pun yang akan datang di masa depan), kita akan dapat hidup di dunia online yang fantastis di mana kita dapat bertemu orang lain dan melakukan semua yang dapat kita lakukan di dunia nyata. Sebagian besar teknologi Virtual Reality memberikan batasan minimal 12 tahun bagi pengunanya, dikarenakan saat anak berinteraksi dengan VR maka para orang tua tidak bisa memantau apa saja aktivitas sang anak (tidak terlihat), berbeda jika dengan memakai laptop/PC/Hape yang dimana orang tua bisa ikut melihat apa yang tampil pada layar. Dalam teori perkembangan, otak prefrontal korteks (PFC) anak (yang bertanggung jawab atas emosi dan perilaku) belum sepenuhnya berkembang, sehingga memberikan risiko lebih tinggi jika mereka terlibat dalam permainan dan situasi yang tidak sesuai untuk usia mereka. 2. Keamanan data Pribadi Media Sosial sebagai tempat dimana kita terhubung, berkumpul dan berinteraksi dengan orang lain memungkinkan niat jahat dari para pelaku kejahatan. Jangan dengan mudah membagikan alamat rumah, tanggal lahir, nama asli, nama orang tua, dan sebagainya yang bersifat pribadi. 3. Aturan Komunikasi dan bersosialisai Masalah lain yang perlu diwaspadai adalah aturan berkomunikasi dan bersosialisasi. Tidak ada moralitas di internet (belum ada moderasi etika). Dalam Sosial Media dan game, bukan tidak mungkin anak akan belajar kata-kata kasar dan bahasa umpatan. Belum lagi, tindak kekerasan hingga pelecehan seksual, yang memberikan dampak sama beratnya dengan pengalaman di dunia nyata. Apakah kita sudah siap menerima Metaverse? ini akan menjadi pertanyaan saat ini di mana kita yang tinggal di Indonesia. 1. Peralatan yang tidak murah Dunia Metaverse ini membutuhkan kecepatan internet yang cukup tinggi, di Indonesia pun operator telepon seluler telah mulai layanan 5G. Hanya saja peralatan untuk layanan 5G yang tidak murah membuat operator telepon seluler mungkin tidak bisa cepat meng-adaptasikan layanannya secara menyeluruh dan merata, serta harga peralatan Virtual Reality yang tidak murah akan mengakibatkan ketimpangan. 2. Kebebasan Kebebasan yang ditawarkan oleh Metaverse juga dapat menjadi bumerang kepada penggunanya. Karena jika sistem keamanan yang dibangun kurang kuat maka berbagai macam kejahatan yang dilakukan di dunia nyata juga semakin mudah dilakukan di dunia virtual dan dapat menyerang siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Demikian sedikit ulasan Saya mengenai Metaverse, Dunia Internet Baru yang siap tidak siap akan kita hadapi. Bagaimana dengan kalian, sudah siapkah ? Sumber : dari berbagai sumber Tije Mohon pamit...mau nyuruput kopi dulu.. ![]() See U Next Thread |
In order to fulfill the basic functions of our service, the user hereby agrees to allow Xiaomi to collect, process and use personal information which shall include but not be limited to written threads, pictures, comments, replies in the Xiaomi Community, and relevant data types listed in Xiaomi's Private Policy. By selecting "Agree", you agree to Xiaomi's Private Policy and Content Policy .
Agree